Wednesday 18 April 2012

Movie Story Part 2

Aseeeeeek udah part 2 aja berasa sutradara Cinta Fitri aku. Hari ini kita ada jadwal dubbing. Yeah nggak semua adegan didubbing sebenernya cuma yang di pantai sama yang di hutan aja. TOK. Cuma itu tapi dua hari ini nggak selesai. Dan emang iya dalam hal ini kelasku nggak bisa diandelin banget. Oh iya betewe ini judul udah part 2 aja, part 1 nya mana nih? Nih yang iniii ----> Just Like In The Hell For A While .
Hari pertama kemaren, kita udah nunggu dari jam 10 sampe jam 12 baru ngumpul semua udah gitu ada masalah sama hasil video editan. Good banget kita ngumpul disana cuma mau "udur" lewat telpon. Dan selesai debat itu? Kita ngapain? KITA PULANG! Nggak dapet apa-apa. NIHIL. Bohong banget kalo ini yang disebut tanggung jawab. Mau gimana lagi? Semua ada tugasnya, aku udah ngumpulin anak-anak kan tinggal enak itu tinggal dubbing aja. Tapi kenapa semuanya menjelma jadi ribet banget? ANJ*IT kampret sih emang. It's like, just a.. Argggh. Capek. Makan ati. Fisik. Pikiran juga ini yang diperes. DAN ITU BERLANGSUNG SELAMA PEMBUATAN MOVIE. Aku marah boleh nggak sih? Aku bersikap like I don't care boleh nggak sih? Aku nggak ribet-ribet ngurusin ngesemes boleh nggak sih? Kenapa "mereka" bisa bersikap "don't care" kaya gitu coba? Kenapa aku nggak bisa? Itu bukan tugasku. Bukan aku yang butuh dubbing. Aku nggak butuh! Harusnya itu tugas siapa? Koordinator! Koordinatornya siapa? Nggak bakalan ada yang mau disalahin disini karena emang mereka nggak salah menurut mereka  kenapa bisa gitu? Karena mereka nggak mikirin itupun nggak ada yang protes. Gimana mereka tau kalo tindakannya salah? Aku cuma pengen sekali ini aja. Tapi kenyataannya gitu, childish. Yah anak SMA yang childish. Nggak semuanya cuma beberapa, akupun mungkin juga childish. Aku peduli, aku butuh. ENGGAK! Samasekali enggak, aku bersyukur film gajadi. Gausah bikin rangkuman skenario, nggak usah ke sekolah pas libur, nggak usah bingung-bingung bikin subtittle. ENAK buat aku itu SURGA banget you know!
The end of story, AKU CAPEK.

No comments:

Post a Comment